Sabtu, 19 Mei 2012

Penyusutan Pajak Penghasilan 23210895


Penyusutan Pajak Penghasilan

            Sebagian besar masalah yang berkaitan dengan perhitungan pajak penghasilan tidak dibahas dalam kuliah akuntansi keuangan. Akan tetapi, karena konsep penyusutan pajak serupa dengan penyusutan pembukuan, dan karena metode penyusutan pajak kadang-kadang diadopsi  untuk tujuan pembukuan,maka tinjauan atas pokok pembahasan ini akan disajikan.
            Upaya untuk mendorong investasi modal melalui percepatan penghapusan dan mengusahakan keseragaman pada keseragaman pada periode penghapusan menghasilkan diberlakukannya Accelerated Cost Recorvery System (ACRS) sebagai bagian dari Economic Recorvery Tax Act tahun 1981. Untuk aktiva yang dibeli pada tahun 1981 hingga 1986, digunakan ACRS dan “periode pemulihan biaya” yang ditetapkan terlebih dahulu untuk berbagai kelompok aktiva.
            Suatu sistem yang dikenal sebagai MACRS (Modified Accelerated Cost Recorvery System) telah ditetapkan oleh kongres dalam Tex Reform Act tahun 1986. MACRS diaplikasikan pada aktiva yang dapat disusutkan yang dioperasikan dalam tahun 1987 atau sesudahnya. Pembahasan berikut didasarkan atas peraturan MACRS ini.
            Peraturan penyusutan pajak dapat berubah setiap tahun.
            Misalnya, sebagai upaya memulihkan perekonomian dengan cepat setelah serangan teroris 11 September 2001, Kongres mengeluarkan Job Creation and Worker Assistance Act of 2002 (Undang-Undang/The Act). Undang-undang tersebut memberikan 30 persen bonus tahun pertama penyusutan aktiva yang dipakai dalam operasi setelah 11 september 2001 tetapi sebelum 11 september 2004. Klausul tindak lanjut  yang disahkan padatahun 2003 memperluas  pengurangan pajak pada aktiva yan dipakai beroperasi sebelum 1 januari 2005. Undang-undang ini mendorng perusahaan untuk berinvestasi pada aktiva tetap karena mereka dapat menempatkan beban penyusutan yang besar didepan untuk menurunkan laba kena pajak dan jumlah pajak yang harus dibayarkan perusahaan pada tahun-tahun awal umur sebuah aktiva. Meskipun merupakan kabar baik bagi perekonomian, undang-undang ini dapat mendistorsi pengukuran arus kas membuatnya seolah-olah kuat pada saat pengurangan pajak dilakukan tetapi langsung berbalik begitu bonus penyusutannya kadaluarsa.
            Penyusutan pajak telah berubah beberapa kali selama tahun 1980-an dan 1990-an. Sebagai contoh, sejak tahun 1980, enam persyaratan penyusutan yang berbeda telah dibelakukan. Umur pajak dari properti tertentu telah berubah dari 35 tahun pada tahun 1980 menjadi 15 pada tahun 1981, 18 pada tahun 1982, 19 pada tahun 1984, 31.5 pada tahun 1986, 39 pada tahun 1993. Seperti dinyatakan oleh seorang penulis,” tampaknya umur manfaat dari hukum penyusutan adalah 2.2 tahun”.

Properti  3 tahun : mencakup peralatan kecil, rumah dan aktiva yang digunakan dalam aktivitas  penelitian dan pengembangan.

Properti  5 tahun:  mencakupmobil,  truk, komputer dan perlatan periferal, serta mesin mesin kantor.

Properti 7 tahun : mencakup perabotankantor dan perkakas, perlatan pertanian, peralatan eksplorasi dan pengembangan minyak, rel kerta apai, peralatan produksi, dan setiap properti yang tidak ditetapkan menurut hukum termasuk dalam setiap kelompok lainnya.

Properti 10 tahun: mencakup gerbong tangki, rumah mobil, ketel uap, properti prasarana umum tertentu.

Properti 15 tahun: mencakup jalan, semak-semak dan perumahan untuk yang berpenghasilan rendah.

Properti 20 tahun: mencakup sistem tanaman dan saluran untuk air limbah.

Properti 27.5 tahun: mencakup properti tempat tinggal yang disewa.

Properti 39 tahun: mencakup properti nyata bukan tempat tinggal.
 
 Metode penyusutan pajak
            
           Beban penyusutan dihitung atas dasar,biasanya biaya aktiva. Metode penyusutan menurut kelompok properti MACRS, seperti ditunjukan berikut ini.
  
Kelompok Properti MACRS                                   Metode Penyusutan
Properti 3,5,7,10 tahun                                           Saldo menurun Berganda
Properti 15 dan 20 tahun                                       Saldo menurun 150%
Properti 27.5 dan 39 tahun                                    Garis - lurus



            Perhitungan penyusutan untuk tujuan pajak penghasilan didasarkan atas konvensi setengah tahun yaitu setengah tahun penyusutan dialokasikan ke tahun perolehan dan setengahnya lagi pada tahun pelepasan. Satu aktiva disusutkan hingga nila nol sehingga tidak terdapat nilai sisa pada akhir umur MACRS.
Metode Garis Lurus Opsional
Metode MACRS alternatif untuk menentukan pengurangan penyusutan didasarkan atas metode garis-lurus. Sering kali disebut sebgai metode garis-lurus opsional (pilihan). Metode ini diaplikasikan pada enam kelompok properti yang telah diuaraikan sebelumnya. Menurut metode metode MACRS alternatif metode gari-lurus umumnya diaplikasikan pada periode pemulihan MACRS. Nilai sisa diabaikan.
Menurut metode garis-lurus opsional pada tahun pertama properti digunakan setengah dari jumlah penyusutan yang aka  diijinkan untuk satu tahun biasanya dikurangi (konvensi setengah tahun).

Sumber :
Keiso. Donald E dkk, Akuntansi Intermediate, edisi kedua belas jilid 2, penerbit Erlangga: Jakarta. 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar