Minggu, 25 September 2011

Penawaran Uang dan Kegiatan Negara


Dalam kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai dua hal:

  •          Teori-teori keuangan yang utama, yaitu: teori kuantitas, teori sisa tunai yang di kemukakan ahli ekonomi Klasik dan teori ekonomi Keynes.
  •       Kebijakan moneter, yaitu langkah-langkah pemerintah (melalui bank sentral) untuk mengendalikan kegiatan ekonomi negara dan harga-harga dengan cara mengendalikan perubahan-perubahan dalam penawaran uang dan tingkat bunga.
            Analisis –analisis yang menjelaskan tentang perhubungan diantara penawaran uang dengan tingkat harga dan kegiatan ekonomi negara dinamakan Teori Keuangan.

PENAWARAN UANG DAN HARGA (PANDANGAN KLASIK

            Teori keuangan ini boleh dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: teori kuantitas (quantity theory of money) dan teori sisa tunai (cash balance theory)
            Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama presentasinya dengan tingkat yang sama dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama. Merupakan pandangan pokok teori yang sama antara ahli ekonomi Klasik dengan ahli ekonomi Keynes.
·         PERSAMAAN PERTUKARAN
   MV = PT

 Dapat dinyatakan sebagai berikut:
           
            Keterangan: - M adalah penawaran uang - V adalah laju peredaran uang- P adalah tingkat harga - T adalah jumlah barang-barang dan jasa yang diperjual belikan dalam perekonomian.
   MVy = Y

 Teori kuantitas uang adakalanya dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:
           
Keterangan: - M adalah penawaran uang - Vy adalah laju peredaran uang yang di belanjakan untuk membeli barang-barang jdi saja - Y adalah pendapatan nasional.

·         TEORI KUANTITAS UANG

Teori kuantitas uang dapat diringkas sebagai berikut : perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya ke atas harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut adalah kearah yang sama.
Pandangan teori kuantitas menurut Irving Fisher golongan ahli-ahli ekonomi Klasik,  didasarkan kepada dua asumsi berikut :
1.      Laju peredaran uang atau V adalah tetap
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik kelajuan peredaran uang tergantung kepada beberapa faktor teknikal seperti : sistem pembayaran gaji ,ciri-ciri kegiatan perdagangan ,efisiensi sistem pengankutan dan kepadatan penduduk. Faktor-faktor ini tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu pendek dan cara masyarakat menggunakan uang dan berbelanja tidak berubah.
2.      Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi
Oleh karena itu jumlah barang-barang adalah tetap dan tidak dapat di tambah. Adapun Rumusan Say yang berbunyi, setiap barang yang di keluarkan akan di beli masyarakat (supply creates its own demand) .

·         TEORI SISA TUNAI

Beberapa tahun sebelum Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas, seorang ahli ekonomi Inggris yaitu Alferd Marshall dari Cambridge mengembangkan teori sisa tunai  yang juga menerangkan sifat hubungan di antara penawaran uang dan tingkat harga.
Teori ini juga berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Berikut adalah persamaannya:
   M = kPT


Keterangan : dimana M, P, T mempunyai arti yang sama dalam MV = PT.
Dalam teori ini k adalah bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap dipegang mereka dalam bentuk tunai.

·         KRITIK-KRITIK KE ATAS TEORI KUANTITAS UANG

Ahli-ahli ekonomi modern yang menyongkong teori kuantitas uang di kenal sebagai golongan Monetaris. Golongan Monetaris berpendapat bahwa kebijakan moneter adalah alat yang paling efektif untuk mengendalikan kegiatan ekonomi.
Kritik-kritik utama yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang berbeda pendapat keatas teori kuantitas sebagai berikut:
1.      Pemisalan bahwa T adalah kurang tetap
Ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat kesempatan kerja penuh selalu tercapai maka seterusnya mereka berpendapat bahwa jumlah barang-barang dalam perekonomian tak dapat di tambah. Golongan Keynesian berpendapat bahwa kesempatan kerja penuh tidak selalu dicapai yang banyak berlaku adalah kegiatan ekonomi yang tidak menggunakan faktor-faktor produksi secara sepenuhnya dan menyebabkan pengangguran.
2.      Laju peredaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka panjang
Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik faktor yang mempengaruhi kelajuan peredaran uang yaitu:
-          Pengangguran yang tinggi mengrangi pengeluaran masyarakat
-          Inflansi
-          Dalam jangka panjang kemajuan dan perkembangan institusi keuangan mengurangi sisa tunai dan ini mempercepat laju peredaran uang.
3.      Perhubungan diantara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari yang diterangkan oleh teori kuantitas.
4.      Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk melicinkan kegiatan tukar menukar dan transaksi dengan menggunakan uang.
5.      Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas suku bunga
Menurut ahli ekonomi klasik bahwa penawaran uang tidak mempengaruhi suku bunga dan menurut golongan Keynesian penawaran uang mempengaruhi suku bunga.

TEORI   KEUANGAN   KEYNES

Ø  Teori keuangan Keynes terutama menerangkan tiga hal, yaitu:
                                i.            Tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan) uang.
                              ii.            Faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga.
                            iii.            Efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara.

·         TUJUAN-TUJUAN MEMEGANG UANG

1.         Permintaan Uang untuk Transaksi
  Tingkat spelisalisasi yang tinggi hanya mungkin wujud apabila pertukaran dilakukan dengan menggunakan uang karena dengan ini pemilik uang dapat dengan mudah menggunakannya untuk membeli barang-barang yang mereka perlukan
2.         Permintaan Uang untuk Berjaga-jaga
Uang yang disisihkan untuk tujun menghadapi keadaan kesusahan atau masalah penting lain di masa depan dinamakan permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga. Permintaan uang untuk tujuan awasan adalah permintaan uang untuk menghadapi kesusahan-kesusahan seperti apabila ada anggota keluarga yang sakit.
3.         Permintaan Uang untuk Spekulasi
Masyarakat menggunakan pola uangnya untuk tujuan spekulasi yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat-surat berharga seperti Obligasi Pemerintah, saham perusahaan dan “treasury bill”.

·         PERMINTAAN UANG DALAM GRAFIK
Permintaan uang adalah jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untu ketiga tujuan meminta uang yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, tujuan spekulasi. Permintaan uag untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan nasional dan sifatnya berbeda dengan permintaan uang untuk tujuan spekulasi yang ditentukan oleh suku bunga.
·         PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG DAN SUKU BUNGA
Dalam teori Keynes, suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Kurva penawaran uang adalah tidak elastik sempurna (tegak lurus).

UANG DAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KEYNES

            Penawaran uang akan menimbulkan perubahan tingkat harga, tetapi perubahan ini tidak menimbulkan efek ke atas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara.

·         MEKANISME TRANSMISI

Analisis Keynes berkeyakinan bahwa pengangguran selalu wujud dan menyebabkan tingkat kegiatan dalam perekonomian belum mencapai tingkat yang maksimum. Keadaan ini dapat diperbaiki melalui dua pendekatan atau kebijakan:
                                i.            Menaikan pengeluaran agregat
Dapat melalui perubahan pengeluaran pemerintah dan komponen pengeluaran agregrat lain (seperti ekspor dan investasi)
                              ii.            Menambah penawaran uang
            Teori Keynes tidak menunjukan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi tingkat harga. Teori keuangan Keynes juga sama sekali memperhatikan efek perubahan penawaran uang kepada tingkat harga. Efek perubahan negara dapat dibedakan kepada tiga tahap perubahan yang berikut:
                                i.            Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan keatas suku bunga.
                              ii.            Selanjutnya perubahan suku bunga akan mengubah jumlah investasi.
                            iii.            Perubahan investasi mengubah pengeluaran dan akhirnya pendapatan nasional.
            Rangkaian peristiwa-peristiwa yang dinyatakan diatas dinamakan mekanisme transmisi atau transmision merchanism yaitu suatu rangkaian peristiwa yang menggambarkan efek perubahan uang keatas kegiatan ekonomi negara.
 Perangkap Likuiditas adalah suatu keadaan dimana suku bunga dalam perekonomian mencapai tingkat yang sangat rendah dan menyebabkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi menjadi elastis sempurna.
 
·         KESIMPULAN : PERANAN UANG DALAM PEREKONOMIAN

Milton Friedman merupakan pelopor golongan Monetaris yang mengemukakan pandangan baru yang pada dasarnya menyempurnakan pandangan teori kuantitas. Teori Friedman berpendapat bahwa pertambahan penawaran uang dapat menimbulkan kenaikan harga maupun kenaikan pendapat nasional riil.
            Melalui analisis AD (Agregart Demand) – AS ( Agregrat Supply) dapat dibutikan bahwa pandangan golonagn Klasik dan Keynes tidak sepenuhnya benar. Pandangan Klasik kurang tepat karena, (i) kesempatan kerja penuh tidak selalu tercapai oleh sebab itu T (jumlah barang dalam ekonomi) dapat berubah dan, (ii) kenaikan harga yang mungkin berlaku tidaklah sebesar seperti yang diramalakan oleh teori kuantitas yaitu kenaikan harga adalah sama tingkat kelajuannya dengan pertambahan penawaran uang. Sedangkan kelemahan teori Keynes adalah analisisnya tidak memperhatikan efek perubahan penawaran ke atas tingkat harga.

KEBIJAKAN MONETER DAN KEGIATAN EKONOMI 

Kebijakan moneter dibedakan kepada dua golongan yaitu kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitatif.
Kebijakan moneter kuantitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang tujuan utamanya adalah untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunag dalam perekonomian.
Kebijakan moneter kualitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Tujuan utama kebijakan ini bukanla untuk mengawasi perkembangan penawaran uang tetapi untuk mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan. 

·         KEBIJAKAN MONETER KUANTITATIF 

Kebijakan ini dapat dibedakan dalam tiga jenis tindakan, yaitu:
                                i.            Melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasar modal langkah ini dinamakan operasi pasar terbuka.
                              ii.            Membuat perubahan keatas suku diskonto dan suku bunga yang harus dibayar oleh bank-bank perdagangan.
                            iii.            Membuat perubahan atas cadangan minimum yag harus disimpan oleh bank-bank perdagangan.
            Operasi Pasar Terbuka
     Penawaran uang akan bertambah karena apabila bank sentral melakukan pembayaran atas pembelian surat-surat berharga maka cadangan yang ada pada bank perdagangan telah menjadi besar. Dalam masa inflasi kegiatan ekonomi yang berlebihan harus dikurangkan dengan langkah mengurangkan penawaran uang. Tujuan mengurangkan penawaran uang dapat dicapai oleh bank sentral dengan membeli surat-surat berharga. Agar operasi pasar terbuka dapat dilaksanakan dengan sukses dengan diwujudkan dengan keadaan-keadaan diantaranya:
1)      Bank-bank perdagangan tidak memiliki kelebihan cadangan, operasi pasar terbuka hanya akan berhasil apabila bank-bank perdagangan tidak  mempunyai kelebihan cadangan lagi.
2)       Dalam ekonomi telah tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan
Mengubah Suku Bunga dan Suku Diskonto
Ada dua bentuk bantuan untuk bank-bank perdagangan yang dapat diberikan oleh bank sentral yaitu:
                                i.            Dengan memberikan pinjaman
                              ii.            Dengan membeli surat-surat berharga tertentu yang dimiliki oleh bank perdagangan yang memerlukan bantuan .
 Bank sentral hanya akan menerima surat-surat berharga yang mudah tunai seperti sertifikat Bank Indonesia. Apabila bank-bank perdagangan menjual surat-surat berharga seperti itu kepada bank sentral maka langkah itu dinamakan mendiskontokan surat-surat berharga. Bank sentral akan menetapkan suku diskonto dari Sertifikat Bank Indonesia atau surat-surat berharga lainnya yang mudah tunai yang dijual kepada bank sentral. Tingkat yang ditentukan oleh bank sentral tersebut dinamakan suku diskonto atau suku bank (Bank Rate).
 Peranan bank sentral sebagai suatu sumber pinjaman atau tempat untuk mendiskontokan surat-surat berharga tersebut dapat digunakan oleh bank sentral sebagai suatu alat untuk mengendalikan jumlah penawaran uang dan tingkat kegiatan ekonomi.
Mengubah Tingkat Cadangan Minimum
Apabila kelebihan cadangan banyak terdapat dibank-bank perdagangan didalam mempengaruhi penawaran uang langkah bank sentral yang paling efektif adalah dengan mengubah tingkat cadangan minimum.

·          KEBIJAKAN MONETER KUALITATIF

Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
                                i.            Pengawalan pinjaman secara terpilih dilakukan dengan menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakkan.
                              ii.             Pembujukan moral dilakukan oleh bank sentral yang mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank perdagangan untuk meminta mereka melakukan langkah-langkah tertentu.
            Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih
    Tujuan utama dari melaksanakan pengawasan pinjaman secara terpilih adalah untuk memastikan bahwa bank-bank perdagangan memberikan pinjaman-pinjaman dan melakukan investasi-investasi yang sesuai dengan yang diinginkan oleh pemerintah. Pengawasan pinjaman secara terpilih ini bukanlah tujuan untuk mengendalikan jumlah uang yang diwujudkan oleh bank –bank perdagangan melalui kegiatan mereka meminjamkan dan menginvestasikan uang dipasaran uang dan pasaran modal. Dalam kebijakan ini yang diawasi adalah bentuk pinjaman dan investasi keuangan yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. 
Beberapa contoh lain langkah-langkah bank sentral untuk mengendalikan pinjaman bank-bank perdagangan adalah:
                                i.            Mengarahkan supaya bank-bank perdagangan memberikan pinjaman kepada pembeli-pembeli rumah biaya murah dengan tingkat bunga yang rendah.
                              ii.            Mengalakkan pemberian pinjaman kepada pedagang-pedagang kecil.
                            iii.            Memberikan syarat yang lebih tingan untuk pinjaman kepada pedagang kecil dan industri rumah tangga.
Kebijakan pinjaman secara terpilih dapat pula dilakukan untuk:
                                i.            Pinjaman bank perdagangan kepada para konsumen.
                              ii.            Pinjaman untuk membeli saham-saham di pasaran modal.

1.      Pinjaman kepada para konsumen
Pada waktu ekonomi sedang menghadapi banyak pengangguran pemerintah perlulah menggalakkan para konsumen untuk melakukan lebih banyak perbelanjaan. Bank sentral dapat melaksanakan tujuan ini dengan memberikan syarat-syarat yang lebih ringan kepada peminjam-peminjam untuk membeli barang-barang yang tahan lama atau rumah.  
2.      Pinjaman untuk membeli saham
Ketiadaan pembatasan besarnya pinjaman surat berharag menimbulkan spekulasi yan berlebihan yang pada akhirnya menimbulkan kenaikan dan kemerosotan harga yang tinggi di pasaran saham.
            Pembujukan Moral
            Kebijakan ini dijalankan oleh bank sentral bukan dengan menetapkan dalam bentuk tertulis hal-hal yang harus dilakukan oleh bank-bank perdagangan, tetapi dengan mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank tersebut.
            Dalam menggunakan pembujukan moral didalam menjalankan kebijakan moneternya, bank sentral mungkin menjalankan kebijakan bersifat kuantitatif tetapi mungkin pula menjalankan kebijakn yang bersifat kualitatif.
            Dengan melalui pembujukan moral bank sentral dapat meminta bank-bank perdagangan untuk mengurangi atau menambah keseluruhan jumlah pinjaman atau mengurangi atau menambah pinjaman kepada sektor-sektor tertentu atau membuat perubahan-perubahan atas suku bunga yang mereka tetapkan atas pinjaman yang mereka berikan. Kesuksesan dari kebijakan yang dijalankan secara pembujukan moral tergantung kepada sampai dimana bank-bank perdagangan menjalankan kebijakan yang diusulkan oleh bank sentral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar