PELAJAR OH.... PELAJAR
(BAGIAN 2)
(DESKRIPSI)
Seperti tidak ada habisnya jika kita membicarakan tentang pelajar, saya cukup beruntung bisa merasakan suka dukanya sebagai seorang pelajar. Pelajar dimulai dari kita belajar atau menutut ilmu dibangku sekolah dasar tetapi saat ini menuntut ilmu sudah dapat dimulai dari pendidikan playgroup hingga di bangku kuliah.
Tidak sedikit anak yang seberuntung kita yang dapat mengenyam pendidikan hingga duduk dibangku kuliah , bahkan didaerah –daerah bisa mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP merupakan hal cukup membanggakan. Sungguh ironis pendidikan negeri ini, banyak anak pelajar yang beruntung bisa merasakan indahnya belajar dengan tenang tanpa harus memikirkan biaya tetapi mereka menyia-nyiakan dengan bermain-main. Padahal diluar jauh dimana kita tinggal banyak anak yang berharap dapat sekolah hingga tingkat kuliah.
Banyak faktor kendala yang selalu dihadapi setiap anak yang ingin mengambil hak mereka sebagai pelajar yang ingin belajar dengan tenang.
è Yang pertama Biaya: pendididkan di Indonesia terbilang sangat mahal terlebih untuk melanjutkan tingkat SMA dan kuliah ,bantuan yang digelontorkan pemerintah dalam bentuk BOS belum bisa menutupi mahalnya biaya pendidikan terlebih dana yang diterima para pelajar tidak sesuai dengan nominal yang ditetapkan pemerintah.
è Pengetahuan para orang tua : banyak orang tua tidak mengetahui betapa penting pendidikan saat ini bagi anak-anak mereka , banyak orang tua yang tinggal didaerah beranggapan tidak perlu menjadi pelajar yang menuntut ilmu setinggi-tingginya yang akhir hanya menganggur. Sudut pandang para orang tua ini sungguh salah karena keberhasilan seseorang dapat dicapai dengan tekad yang kuat dan pendidikan yang mendukung.
Ø TOPIK : Ironi pendidikan yang dialami para pelajar saat ini.
Ø TUJUAN :
· Menggambaran sisi dimana pelajar yang beruntung dapat belajar tanpa memikirkan faktor biaya tetapi menyia-nyiakan kesempatan tersebut
· Kesempatan yang justru sangat diharapkan anak-anak yang ingin menjadi pelajar yang dapat belajar tanpa ada faktor kendala yang menghalangi niat mulia mereka.
baguss baguss . . . hehehe
BalasHapus